Perbedaan Kemasan Tradisional dan Modern dari Berbagai Aspek

Perbedaan kemasan tradisional dan modern memang sangat signifikan. Kemasan sendiri merupakan faktor penting dalam penjualan produk. Dengan pemilihan jenis kemasan yang tepat, dapat meningkatkan omset perusahaan dan branding dari perusahaan itu sendiri.

Sejak zaman dahulu wacana untuk mengemas makanan memang sudah ada. Karena itu, munculah jenis kemasan tradisional. Seiring dengan berjalannya zaman, kebutuhan kemasan pun semakin bertambah dan beragam. Hal ini membuat jenis kemasan produk semakin banyak.

  • Perbedaan Kemasan Tradisional dan Modern 

Tentu saja, setelah adanya perkembangan zaman ada perbedaan antara kemasan yang tradisional dan modern. Perubahan ini juga untuk mengembangkan kebutuhan kemasan yang semakin variasi dan juga kebutuhan penjualan. 

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah berbagai perbedaan kemasan tradisional dan juga kemasan modern. Jika ditinjau dari berbagai aspek dari kedua jenis kemasan ini. 

1. Tampilan Kemasan 

Aspek pertama yang menjadi perbedaan antara kemasan tradisional dan modern adalah dari segi tampilannya. Aspek ini yang paling mudah dikenali, kemasan tradisional biasanya terbuat dari bahan yang lebih sederhana dan biasanya berasal dari alam. 

Misalnya, bungkus dari daun pisang, rumput, kulit hewan, kulit kerang, dan berbagai bahan lain yang erasal dari alam. Kemasan tradisional ini masih dibuat sederhana dan biasanya tidak bisa melindungi makanan sepenuhnya. 

Sedangkan tampilan kemasan modern jauh lebih rapi dan lebih rapat. Karena terbuat dari plastik dan dibuat secara khusus sebagai kemasan makanan. Biasanya, kemasan modern dibuat dari berbagai bahan industrial seperti plastik atau Styrofoam. 

2. Daya Tahan Kemasan 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada perbedaan bahan antara kemasan tradisional dan modern. Jika dilihat dari bahan yang digunakan saja, bisa dikatakan bahwa daya tahan kemasan modern akan jauh lebih baik daripada yang tradisional. 

Hal ini karena kemasan modern didesain dengan lebih khusus dan lebih rapat dibandingkan dengan kemasan tradisional. Kemasan yang lebih rapat dan lebih rapi bisa lebih baik dalam mencegah kuman dan bakteri masuk mempengaruhi makanan. 

3. Variasi dari Kemasan 

Variasi dari kemasan modern tentu lebih banyak daripada kemasan tradisional. Hal ini karena kemasan modern dibuat dengan khusus menyesuaikan produk yang akan dibungkusnya. Tidak seperti kemasan tradisional yang biasanya bergantung dengan kondisi bahan dari alam. 

Karena itu lebih banyak variasi produk yang bisa dikemas dengan kemasan yang modern. Perlu diakui pula bahwa kemasan tradisional bisa digunakan pada produk yang terbatas. Namun, tetap saja jika diterapkan dengan baik bisa menjadi bentuk kemasan yang menarik. 

4. Dampak Kemasan pada Lingkungan  

Berbicara mengenai kemasan produk, tentu saja harus dipertimbangkan juga dampaknya pada lingkungan sekitar. Perlu diakui, bahwa kemasan modern memberikan dampak yang lebih buruk pada lingkungan. 

Hal ini karena kemasan modern biasanya terbuat dari bahan plastik yang tidak bisa diuraikan oleh alam. Berbeda dengan kemasan tradisional yang terbuat dari bahan-bahan dari alam. Jadi, ketika para pengguna membuangnya, kemasan tradisional tidak merusak lingkungan.

Karena bahan-bahan kemasan tradisional ini dengan mudah dapat diuraikan oleh alam dan tidak meninggalkan bekas dan jejak. Tidak seperti plastik yang bisa bertahan selama ribuan tahun dan merusak alam. 

Itulah perbedaan kemasan tradisional dan modern jika dilihat dari berbagai aspeknya. Masing-masing kemasan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis kemasan yang akan digunakan pada produk.

Diskusi